Namun ada beberapa Desa yang terancam sangat cukup berat oleh banjir tersebut, salah satunya adalah di Desa Bumi Agung Marga, Kecamatan Abung Tinggi. Tidak hanya puluhan rumah namun ratusan hektar perkebunan para warga yang terendam, puluhan rumah warga dan sawah para wargapun ikut terendam juga. Begitu juga dengan para hewan ternak warga yang biasanya dijadikan andalan dijual oleh para warga disaat sedang susah atau peceklik, namun sekarang tidak ada lagi yang bisa mereka andalkan karena hewan ternak mereka banyak yang hilang ikut dibawa arus banjir yang telah melanda pemukiman mereka.
Disuasana pagi yang cerah ini nampak mentari telah bersinar terang di sekitar area perkebunan kelapa sawit di Desa Bumi Agung Marga, yang berada di Kecamatan Abung Timur. Ada satu tenda yang berdiri disana tenda itu berwarna kuning yang memiliki bentuk sudah lusuh, ternyata tenda tersebut dihuni oleh 4 kepala keluarga yang di dalamnya terdapat puluhan anggota jiwa. Mereka telah rela tinggal disana berhari-hari kerena rumah mereka digenangi oleh air.
Mereka tidak berani pulang walaupun air banjir yang menenggelamkan rumah mereka sudah surut karena kami takut ada banjir susulan yang akan datang. Karena diadaan disini tidak dapat diperkirakan atau diporediksi cuacanya, karena walaupun disisni tidak hujan jika di Hulu hujan pasti air banjir tersebut akan meluap lagi dan akan menenggelamkan rumah kami lagi.
Menurut salah satu warga disana yang tinggal ditengah perkebunan kelapa sawit itu aktifitas sehari-hari yang biasanya menjadi petani hampir saja terhenti. Karena lahan persawahan yang biasanya dia tanami sekarang sudah ludes di hancurkan oleh banjir ke marin. Dampak dari meluapnya air sungai yang berada di pinggir kebun. Kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum,sandang dan lain-lainnya kami hanya mengandalkan bantuan yang ada.
Kami tidak biasa banyak berbuat apa-apa, kami hanya berharap pemerintahan Lampung Utara memperhatikan kami rakyat yang kecil ini. Kami setiap hari hanya makan mie instan yang diberikan oleh para donatur, kami selama ini belum pernah makan nasi karena belum ada yang memberikan donasi beras.
Disini kami hanya memiliki beberapa ekor kambing yang tersisa, selebihnya kambing-kambing kami hanyut terbawa arus banjir kemarin. Karena ketika banjir datang kandang hewn peternakan kami roboh sehinnga kambing-kambing yang ada ikut terbawa arus banjir. Kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi, karena sawah kami sudah terendam dan hewan ternak kami banyak yang ikut terseret terbawa arus banjir kemari.
Kami disini juga belum pernah mendapatkan bantuan oleh para pemerintahan didaerah setempat yang kami dapatkan adalah bantuan dari para relawan saja. Kami disini hanya pasrah dan menerima saja gimana keadaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar